Label

REVIEW BUKU DASAR-DASAR ILMU POLITIK


Judul Buku                : Dasar-Dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi)
Penulis                        : Prof. Miriam Budiardjo
Tebal Buku                : 543 halaman
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit                         : Februari 2008
ISBN                           : 978-979-22-3494-7
Jumlah Bab               : 12 Bab
Text Bahasa               : Bahasa Indonesia

            Prodi Administrasi Publik adalah Prodi yang berisi tentang 50% Politik dan 50% Manajemen. Karena Prodi Administrasi Publik memiliki unsur politik dan politik tidak bias dilepaskan dari kehidupan kita. kita sebagai mahasiswa juga harus belajar dan mengetahui tentang apa itu politik, Sebenarnya apa politik itu??. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih sebuah kekuasaan. Dalam mempelajari politik, kita dapat belajar melalui literasi, pada prodi administrasi public uny ini, menggunakan buku dasar-dasar ilmu  politik karangan Prof. Miriam Budiardjo. Buku ini membahas banyak hal tentang Ilmu Politik dari dasarnya, dengan harapan para mahasiswa maupun masyarakat awam dapat mulai memahami mengenai apa itu politik yang sesungguhnya.
            Buku dengan tebal 543 halaman ini berisi 12 sub bab yang terdiri dari 1).Sifat, Arti dan Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya,2).Konsep-Konsep Politik. 3).Berbagai Pendekatan dalam Ilmu Politik,4).Demokrasi,5).Komunisme, Demokrasi Menurut Terminologi Komunisme, dan Perkembangan Post-Komunisme,6).Undang-Undang Dasar,7). Hak-Hak Asasi Manusia , 8).Pembagian Kekuasaan Negara Secara Vertikal Dan Horisontal,9).Badan Eksekutif Legislatif Dan Yudikatif,10).Partisipasi Politik,11).Partai Politik,12).Sistem Pemilihan Umum

BAB I
            Pada bab ini membahas tentang definisi ilmu politik, sifat, arti, dan hubungan/kaitan ilmu politik dengan disiplin ilmu pengetahuan lainya. Seperti hubungan ilmu politik dengan ilmu sejarah, ekonomi, filsafat, sosiologi, antropologi, ilmu hokum, dan geografi.
BAB II
            Pada bab II membahas tentang teori dan konsep-konsep politik,konsep yang dibahas mencakup masyarakat, kelas social, Negara, hak dan kewajiban, kekuasaan, kedaulatan, kemerdekaan, lembaga Negara, perubahan social.
BAB III
            Dalam Bab III membahas tentang berbagai pendekatan dalam ilmu politik, seperti pendekatan legal/Institusional, pendekatan perilaku, pendekatan neo-marxis, pendekatan pilihan rasional, teori ketergantungan, dan pendekatan institusionalisme baru.
BAB IV
            Pada bab ini membahas tentang konsep dan sejarah perkembangan demokrasi di dunia termasuk di Indonesia.
BAB V
            Pada bab V ini lebih membahas tentang komunisme, perkembangan paham komunisme (Marxisme-Leninisme), demokrasi menurut paham komunisme, dan perkembangan post-komunisme (setelah).
BAB VI
            Pada bab VI ini berisi tentang Undang-undang, khususnya membahas tentang sifat dan dan fungsi UUD, konstitusionalisme, ciri-ciri UUD, konvensi UUD, pergantian dan perubahan UUD, jenis-jenis UUD (tertulis tidak tertulis), UUD fleksibel dan kaku, serta Undang-undang dasar di Indonesia.
BAB VII
            Pada bab VII berisi tentang Hak Asasi manusia, dan membahas perkembangan hak asasi manusia, hak asasi manusia abad ke-20 dan awal abad ke-21, hak dan kewajiban manusia dan HAM di Indonesia.
BAB VIII
            Pada bab VII ini membahas tentang pembagian kekuasaan Negara secara vertical dan horizontal, perbandingan konfederasi, Negara kesaatuan, dan Negara federal serta perkembangan konsep trias politika dan pemisahan kekuasaan di Indonesia.
BAB IX
            Pada bab IX membahas tentang badan-badan kekuasaan Negara yaitu badan eksekutif, legislative, dan yudikatif.
BAB X
            Bab X ini membahas tentang partisipasi politik warga Negara, lebih khusus membahas tentang sifat dan definisi partisipasi politik, partisipasi politik di Negara demokrasi, otoriter, dan berkembang.partisipasi politik melalui new social movement, kelompok kepentingan dan pembagian kelompok.
BAB XI
            Bab XI membahas tentang definisi partai politik, fungsi partai politik, sejarah perkembangan partai politik, dan partai politik di Indonesia.
BAB XII
            pada bab XII atau bab terakhir ini membahas tentang dua jenis system pemilihan umum, perbandingan keuntungan dan kelemahan kedua system,dan system pemilihan umum di Indonesia.


KELEBIHAN BUKU
Buku Dasar-dasar Ilmu Politik karangan Prof. Miriam Budiardjo dinilai cukup bagus untuk mahasiswa maupun masyarakat umum yang baru pertama kali mempelajari atau terjun ke dunia politik. Buku ini sangat membantu dalam memahami dan mempelajari dasar-dasar ilmu politik. Dalam buku revisi ini telah ditambahkan materi untuk melengkapi dan menjelaskan kekurangan dalam buku sebelumya. Hal ini dapat dilihat dari semakin tebalnya buku revisi dibanding buku versi lama.

KEKURANGAN BUKU
Buku Dasar-dasar Ilmu Politik karangan Prof. Miriam Budiardjo memiliki halaman yang cukup tebal sehingga dapat membuat pembaca malas untuk membacanya. Selain itu, terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti oleh masyarakat awam, dan terkesan sedikit berbelit-belit. Terdapat beberapa bagian dimana penjelasannya terlalu panjang dan tidak langsung pada poin utamanya. Selain itu,untuk membaca dan memahami isi buku ini dibutuhkan konsentrasi dan ketelitian.

Secara menyeluruh, buku Dasar-dasar Ilmu Politik karangan Prof. Miriam Budiardjo cukup bagus untuk mereka yang ingin mempelajari tentang politik. Isi materi yang cukup baik dan lengkap dapat membantu dalam memahami tentang politik. Namun, buku tersebut juga memiliki halaman yang cukup tebal sehingga membuat pembaca malas untuk membaca secara menyeluruh dan memiliki beberapaka kata yang susah untuk dipahami.


backlink/url link dari :   http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=53694&keywords=dasar+dasar+ilmu+politik





Diponegoro: Ksatria Perang Jawa


Judul     : Dipongoro : Ksatria Perang Jawa
Penulis : A. Kresna Adi
Penerbit: Matapadi pressindo
ISBN13  : 9786021634011
Bahasa  : Indonesia

Dalam Buku Diponegoro: Ksatria Perang Jawa  ini menceritakan tentang kisah  perjuangan Pangeran Diponegoro dalam menjungkirbalikkan/menyingkirkan  kekuasaan Kolonial Belanda beserta pengikutnya/sekutu yang pada saat itu yang berkuasa di Kota Yogyakarta. Pada masa itu, Pemerintah Kolonial Belanda berupaya menyudahi riwayat kepahlawanan di Jawa dengan menempuh jalan yang licik.
Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Hamengku Buwono III ( Sultan Raja ) dan Raden Ayu Mengkarwati (seorang selir). Beliau lahir pada tanggal 11 November 1785, atau dalam penanggalan Jawa Jumat Wage tanggal 8 Muharam tahun B dalam naungan Wuku Wayang. Pangeran Diponegoro atau yang pada saat itu dikenal dengan nama B.R.M. Ontowiryo, menghabiskan masa anak-anaknya di lingkungan Kraton. Namun, Setelah Hamengku Buwono I wafat dan Hameng Buwono II diasingkan oleh pemerintahan Daenldles, Ratu Ageng memerintahkan agar R.A. Mengkarwati membawa  anaknya ke Tegalrejo. Hal ini disebabkan kehidupan Kraton yang  tidak kondusif.
Ketika di Tegalrejo, Ia dibesarkan dan dididik layaknya seorang bangsawan, sekaligus seorang santri yang taat beragama dalam suasana pendidikan keislaman. Berkat didikan neneknya (Ratu Ageng), Diponegoro kecil tumbuh sebagai seorang muslim yang taat. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, Diponegoro mencontoh dan mengikti sifat Nabi. 
Setelah cukup dewasa, Pangeran Diponegoro mulai membangun rumah tangganya sendiri. Dalam hal ini, terdapat perbedaan pendapat mengenai jimlah istri beliau. Ada sumber yang menyebutkan beliau menikah dengan tujuh orang istri dan ada pla yang berpendapat beliau menikan dengan delapan orang wanita.
Pada tahun 1825-1830, Pangeran Diponegoro melakukan pemberontakan yang mengakibatkan Pemerintah Kolonial Belanda menjadi kalang kabut. Pemberontakan ini dilatar belakangi oleh sikap kesewenag –wenangan Belanda kepada para penghuni Kraton Yogyakarta serta masyarakat sekitar Kraton. Dan campur tangan Belanda pada pemerintahan keratin Yogyakarta. Penyebab lain perang jawa/Diponegoro adalah pemasangan patok-patok untuk perbaikan jalan pada makam-makam leluhur pangeran Diponegoro (insiden anjir), patok tersebut kemudian diganti dengan tombak sebagai tanda perlawanan pangeran Diponegoro. Perlawanan di tegalrejo tersebut dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dan berlangsung selama 5 tahun, dalam perlawanannya Beliau mempunyai  semangat "Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati"; "sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati". Perlawanan Pangeran Diponegoro ini kemudian disebut sebagai Perang Jawa.    
Pangeran Diponegoro yang merupakan figur utama Perang Jawa/Perang Diponegoro  1825-1830, ternyata memiliki kehidupan yang cukup menarik. Dalam kaitannya dengan perang, orang melihat beliau sebagai sosok ksatria Jawa atau prajurit panglima perang yang pilih tanding. Dilain sisi, Pangeran Diponegoro juga memiliki kemampuan berimajinasi dan kreativitas yang tinggi. Pangeran Diponegoro tidak bisa berbahasa Melayu dan Belanda dengan baik. Oleh karena itu jika Beliau marah kepada pejabat Belanda, beliau cenderung berbahasa Jawa Ngoko.
 Meskipun perjuangan masih sebatas di tanah Jawa, tetapi Pangeran Diponegoro memberikan inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan. Juga di kalangan rakyat Indonesia untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Perang Diponegoro yang tersebut juga Perang Jawa merupakan perang terbesar yang pernah dialami dialami oleh Belanda pada masanya.
Meskipun perjuangan masih sebatas di tanah Jawa, tetapi Pangeran Diponegoro memberikan inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan. Juga di kalangan rakyat Indonesia untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Perang Diponegoro yang tersebut juga Perang Jawa merupakan perang terbesar yang pernah dialami dialami oleh Belanda pada masanya.

Source/link :  http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=55474&keywords=sejarah

LIRIK Momiji Velvet - Velvet ga Mimasuyo

LIRIK Momiji Velvet - Velvet ga Mimasuyo
(Momiji Velvet 1st Singgle)


LYRICS

Meskipun cahaya itu menghilang
Kau sosok yang tidak akan aku tinggalkan 
Walaupun hangat pagi kan
Berganti dengan dingin malam
Katakanlah,aku tak sendiri

Kita melangkah ditempat berbeda
Dengan melihat tujuan yang sama
Mengapa engkau berrsedih

Tanpa kusadari aku tak ingin 
Berpisah denganmu seperti ini 
Kenapa slalu sendiri

Ribuan bintang yang bersinaran dilangit 
Velvet ga mimasu yo 
Gengamlah tangan yang kuulurkan padamu
Kita kan terbang melampaui langit berbintang

Meskipun cahaya itu menghilang
Kau sosok yang tidak akan aku tinggalkan 
Walaupun hangat pagi kan
Berganti dengan dingin malam
Katakanlah,aku tak sendiri disini

Meskipun daun daun berguguran
Ku tak akan membiarkanmu jauh tertinggal
Seperti bulan yang slalu mendampingi bumi berputar
Katakanlah, aku disampingmu 

source : https://www.youtube.com/watch?v=DcPfj7og21k




Sejarah Chant/Chant Mix?


Mungkin bagi kalian yang wota/otaku/wibu dan mahkluk sejenisnya mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Chant/Chant Mix. Chant/Chant Mix adalah teriakan/sorakan fans kepada idolanya. Biasanya Chant/Chant Mix diteriakan pada konser-konser idol. Chant/Chant Mix sudah dikenal oleh wota/otaku di jepang sejak tahun 90-an. Dalam blog Hatena Diary menyebutkan (saya hanya copas wkwk), MIX dibuat oleh sekumpulan pria berjumlah 5 orang yang disebut sebagai “EVEL”. Dua orang diantaranya yang berjuluk “Kurofuku” dan “Zenkyo” diduga merupakan pentolan dari kumpulan tersebut. Kumpulan kata tersebut diciptakan secara tidak sengaja saat mereka tengah beraktivitas.
Tanggal 20 Juni 1992, Kurofuku dan Zenkyo sedang berada di Tiger Road, Atsuta, Nagoya, keduanya berteriak “Tiger Fire“. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 28 Desember 1994, mereka mulai meneruskan dua kata tersebut menjadi versi lengkap. Akhirnya tanggal 28 Desember kini ditetapkan sebagai “Hari Lahir MIX“.
Ternyata, MIX versi bahasa Jepang memiliki arti tersembunyi di balik serangkaian kalimat yang sepertinya disusun dari bahasa klasik Jepang. “Tora no Gotoku, Hi no Gotoku, Hito no Tsukurazaru, Sensai na Kokoro mo Ishin to Nareba, Umo o Nomi Onna o Kurafu, Sono Shindou o Kokoro no Aru ga Mama ni Keshinshi, Honrai Sensai na Kokoro o Tobashi Setsuna ni Omofu ga Mama Nozokisaru, Kore Onore ni Chuujitsu, Setsuna na Kiza no Nagare ni Mi o Makaserunomi, Korekoso Takamari no Shinzui Nari“.
Kemudian kalimat tersebut disingkat menjadi “Tora, Hi, Jinzou, Sen’i, Ama, Shindou, Kasen Tobi Jyokyo” seperti yang dikenal saat ini.
Kalimat tersebut kira-kira memiliki arti “Seperti harimau dan api, Hati lembut yang tak bisa dibuat manusia, Jika telah berubah mereka akan meminum air dan memakan perempuan. Menjelma menjadi getaran di hati. Hati yang awalnya lembut akan terabaikan dan menghilang dari ingatan sesaat. Inilah yang diyakini, Goresan sesaat ini biarlah menghilang dengan sendirinya. Karenanya hati akan menjadi kuat“.
Awalnya, MIX tersebut hanya dipakai di konser-konser musik rock atau metal. Diduga MIX mulai dipakai di konser idol pada tahun 1995 saat grup bernama Melody tampil di atas panggung.
Ada pula MIX yang diteriakkan oleh beberapa orang saat grup idol legendaris Z-1 menyanyikan lagu “you your you” di atas panggung. Meskipun apa yang diteriakkan saat itu tak terlalu terdengar jelas, bahkan ada perumpamaan bahwa kita harus mendengar apa yang mereka teriakkan setidaknya 1000 kali untuk bisa mengerti.
Selepas Melody bubar, para anggota EVEL pun mulai jarang datang ke konser idol. Mereka mewariskan MIX yang mereka buat ke generasi selanjutnya yang dipanggil “Enchou” dan “Master Amameru”. Enchou pun mulai menyebarkan MIX tersebut ke konser grup idol ZONE bersama beberapa penggemarnya. Ia bersama 4 rekan barunya selanjutnya menyebar luaskan MIX di konser ZONE, Bon-Bon Blanco, dan SUNFLOWER.
MIX tersebut baru mulai dipakai di teater AKB48 setelah seorang otaku papan atas “Baka Shisho” memperkenalkan MIX tersebut ke para penggemar AKB48. Dan akhirnya berbagai macam MIX pun hadir seiring bertambahnya angka otaku di Jepang dan beragamnya konsep idol group seperti sekarang ini.



Mereka mengingatkan bahwa cerita yang menyebut bahwa MIX tersebut dibuat oleh penggemar Hello! Project, AKB48, ataupun Seiyuu adalah tidak benar. Sampai saat ini, identitas resmi siapa sosok kelima anggota EVEL tersebut belum diketahui. Benar atau tidaknya berita ini sampai saat ini juga belum diketahui, namun semoga artiket ini bermanfaat bagi yang (mungkin) penasaran dengan dunia Peridolan wkwkwk.

Entri yang Diunggulkan

REVIEW BUKU DASAR-DASAR ILMU POLITIK Judul Buku                : Dasar-Dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi) Penulis                 ...